10 WASIAT PENTING DARI HASAN AL'BANA
Wasiat Pertama: Bangunlah segera untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.
Wasiat ini mengandung perintah agar setiap Al-akh mendahulukan sholat lima waktu dari perkara lainnya. Karena sholat di awal waktu merupakan amal Islam yang paling utama sebagaimana dikemukakan Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam ketika ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah amal yang paling utama ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sholat pada waktunya”. Wasiat ini juga mengharuskan jamaah ikhwan untuk selalu menanti waktu-waktu sholat. Akan lebih utama bila seorang akh itu selalu dalam keadaan berwudlu beberapa saat sebelum adzan berkumandang sehingga dia dengan segera dapat mendatangi masjid dan sholat berjamaah. Al-Akh tidak boleh memprioritaskan hal lain selain dari waktu sholat ini.
Wasiat Kedua: Baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an berdzikirlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya.
Setiap akh diwajibkan untuk selalu berinteraksi dengan Kitabullah Al-Qur-an. Mereka wajib membacanya di mana ada kesempatan. Di setiap pertemuan yang diselenggarakan ikhwah hendaknya dimulai dengan membaca Al-Qur-an. Selain itu ikhwah juga diminta untuk menelaah atau mentadabburkan isi Kitabullah sesering mungkin. Ini bisa dilakukan dengan membaca Kitab-kitab tafsir atau buku-buku Manhaj Islam yang menguraikan nilai-nilai Al-Qur-an.
Bukankah Nabi mengatakan bahwa sebaik-baik ummat beliau adalah yang memperlajari dan mengajarkan Al-Qur-an. Imam Syahid juga mengingatkan agar waktu dimanfaatkan untuk berdzikir dalam segala keadaan. Surat-surat tertentu dan ayat-ayat pilihan biasa dapat dibaca dalam berbagai keadaan.
Disamping itu ada bacaan-bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan hauqallah yang sangat penting dilakukan dalam setiap keadaan ikhwah… Misalnya ketika berkendaraan, menunggu sesuatu, atau tengah diam… Ikhwah hendaknya tidak menyia-nyiakan waktu bagi hal-hal yang tidak bermanfaat karena di antara ciri orang-orang mukmin adalah “Alladzina hum anillaghwi mu’ridhuun” (Orang-orang yang menghindarkan diri dari perkataan atau perbuatan yang tidak ada manfaatnya.
Wasiat Keempat: Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan.
Imam Syahid mengingatkan para ikhwah untuk menjauhi perdebatan dan berdiskusi tentang hal-hal yang tak perlu. Ikhwah dianjurkan banyak bicara tetapi tentang hal-hal yang penting atau mendesak untuk dibicarakan… Perdebatan selamanya hanya melukai orang yang didebat karena setiap orang selalu berusaha mempertahankan pendapatnya kendati salah. Al-Qur-an sendiri mengingatkan kita dari bicara serampangan karena syaitan itu memecah belah manusia dari perkataan yang buruk. (S. Al-Isra: 53)
Wasiat Kelima: Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (berdzikir) adalah tenang dan tenteram.
Imam Syahid melarang para ikhwah banyak tertawa untuk memelihara dan menjaga kesucian hati mereka agar selalu berdzikir kepada Allah... Banyak tertawa bisa timbul karena ada yang membanyol, atau menceritakan sesuatu yang membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak. Biasanya tidak jauh dari mengejek dan menghina orang lain baik secara langsung atau tidak. Karena itulah Al-Imam mengingatkan bahaya orang-orang yang banyak tertawa dan sedikit menangis.
Wasiat Keenam: Jangan suka bergurau yang berlebih, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
Imam Syahid Hasan Al-Banna juga melarang para ikhwah banyak bercanda atau membanyol yang membuat orang lain tertawa baik dengan ucapan, cerita, atau tingkah laku yang lucu. Beliau menyatakan bahwa sikap pejuang Islam adalah bersungguh-sungguh atau serius sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur-an S. Al-Ankabuut ayat 69
Wasiat Ketujuh: Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengingatkan para ikhwah agar memperhatikan adab berbicara di antaranya dengan merendahkan suara dari segi volume dan merendahkan hati dari segi isi pembicaraan. Islam memerintahkan ummatnya untuk memiliki kelembutan hati dan hal itu dimulai dari kelembutan dalam berbicara atau berdialog.
Wasiat Kedelapan: Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
Dalam wasiat ini Imam Syahid mengingatkan agar para ikhwah tidak menggunjingkan orang lain. Bergunjing adalah membicarakan sesuatu tentang orang lain yang tidak disukai orang tersebut bila dia mendengar pernyataan itu. Bergunjing adalah larangan keras dalam berbicara. Oleh Al-Qur-an orang yang suka menggunjing disamakan dengan orang yang memakan daging saudaranya sendiri. ( S. Al-Hujaraat 12.)
Wasiat Kesembilan; Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerjasama).
Imam Syahid menekankan bahwa prinsip dakwah Islam sejati adalah saling berkenalan.
Pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang”. Allah telah menciptakan manusia berjenis-jenis suku bangsa dan bahasanya, beraneka ragam latarbelakang hidupnya agar mereka saling kenal mengenal (Al Hujarat: 13). Untuk meraih hati orang lain pada langkah pertama adalah dengan memperkenalkan diri
dan mengenal orang lain. Dengan perkenalan itu maka jembatan antara hati kita dengan hatinya sudah tersambung… Setelah itu potensi untuk saling tolong menolong dan bekerjasama akan terbuka.
Wasiat Kesepuluh : Pekerjaan rumah (PR) kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.
Imam Syahid mengingatkan bahwa tugas para ikhwah yaitu agenda dakwah sangat banyak. Bahkan lebih banyak dari waktu yang tersedia. Umur dakwah ini lebih panjang dari umur para juru dakwah itu sendiri. Mereka tidak boleh menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata, disebabkan pekerjaan lain akan segera menyusul…
Karenanya ikhwah harus bekerja sama untuk saling memudahkan pekerjaan mereka,
sebagaimana sering dikemukakan Rasulullah saw., “ Permudahlah dan jangan dipersulit ”. Dalam gerakan dakwah kita harus saling melayani dan membantu mempermudah urusan saudara kita sehingga pekerjaan dakwah akan menjadi ringan dan menyenangkan. Wallahu a’lam
sumber : http://www.slideshare.net
Jumat, 10 Juli 2009
10 WASIAT PENTING DARI HASAN AL'BANA
Wasiat Pertama: Bangunlah segera untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.
Wasiat ini mengandung perintah agar setiap Al-akh mendahulukan sholat lima waktu dari perkara lainnya. Karena sholat di awal waktu merupakan amal Islam yang paling utama sebagaimana dikemukakan Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam ketika ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah amal yang paling utama ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sholat pada waktunya”. Wasiat ini juga mengharuskan jamaah ikhwan untuk selalu menanti waktu-waktu sholat. Akan lebih utama bila seorang akh itu selalu dalam keadaan berwudlu beberapa saat sebelum adzan berkumandang sehingga dia dengan segera dapat mendatangi masjid dan sholat berjamaah. Al-Akh tidak boleh memprioritaskan hal lain selain dari waktu sholat ini.
Wasiat Kedua: Baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an berdzikirlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya.
Setiap akh diwajibkan untuk selalu berinteraksi dengan Kitabullah Al-Qur-an. Mereka wajib membacanya di mana ada kesempatan. Di setiap pertemuan yang diselenggarakan ikhwah hendaknya dimulai dengan membaca Al-Qur-an. Selain itu ikhwah juga diminta untuk menelaah atau mentadabburkan isi Kitabullah sesering mungkin. Ini bisa dilakukan dengan membaca Kitab-kitab tafsir atau buku-buku Manhaj Islam yang menguraikan nilai-nilai Al-Qur-an.
Bukankah Nabi mengatakan bahwa sebaik-baik ummat beliau adalah yang memperlajari dan mengajarkan Al-Qur-an. Imam Syahid juga mengingatkan agar waktu dimanfaatkan untuk berdzikir dalam segala keadaan. Surat-surat tertentu dan ayat-ayat pilihan biasa dapat dibaca dalam berbagai keadaan.
Disamping itu ada bacaan-bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan hauqallah yang sangat penting dilakukan dalam setiap keadaan ikhwah… Misalnya ketika berkendaraan, menunggu sesuatu, atau tengah diam… Ikhwah hendaknya tidak menyia-nyiakan waktu bagi hal-hal yang tidak bermanfaat karena di antara ciri orang-orang mukmin adalah “Alladzina hum anillaghwi mu’ridhuun” (Orang-orang yang menghindarkan diri dari perkataan atau perbuatan yang tidak ada manfaatnya.
Wasiat Keempat: Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan.
Imam Syahid mengingatkan para ikhwah untuk menjauhi perdebatan dan berdiskusi tentang hal-hal yang tak perlu. Ikhwah dianjurkan banyak bicara tetapi tentang hal-hal yang penting atau mendesak untuk dibicarakan… Perdebatan selamanya hanya melukai orang yang didebat karena setiap orang selalu berusaha mempertahankan pendapatnya kendati salah. Al-Qur-an sendiri mengingatkan kita dari bicara serampangan karena syaitan itu memecah belah manusia dari perkataan yang buruk. (S. Al-Isra: 53)
Wasiat Kelima: Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (berdzikir) adalah tenang dan tenteram.
Imam Syahid melarang para ikhwah banyak tertawa untuk memelihara dan menjaga kesucian hati mereka agar selalu berdzikir kepada Allah... Banyak tertawa bisa timbul karena ada yang membanyol, atau menceritakan sesuatu yang membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak. Biasanya tidak jauh dari mengejek dan menghina orang lain baik secara langsung atau tidak. Karena itulah Al-Imam mengingatkan bahaya orang-orang yang banyak tertawa dan sedikit menangis.
Wasiat Keenam: Jangan suka bergurau yang berlebih, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
Imam Syahid Hasan Al-Banna juga melarang para ikhwah banyak bercanda atau membanyol yang membuat orang lain tertawa baik dengan ucapan, cerita, atau tingkah laku yang lucu. Beliau menyatakan bahwa sikap pejuang Islam adalah bersungguh-sungguh atau serius sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur-an S. Al-Ankabuut ayat 69
Wasiat Ketujuh: Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengingatkan para ikhwah agar memperhatikan adab berbicara di antaranya dengan merendahkan suara dari segi volume dan merendahkan hati dari segi isi pembicaraan. Islam memerintahkan ummatnya untuk memiliki kelembutan hati dan hal itu dimulai dari kelembutan dalam berbicara atau berdialog.
Wasiat Kedelapan: Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
Dalam wasiat ini Imam Syahid mengingatkan agar para ikhwah tidak menggunjingkan orang lain. Bergunjing adalah membicarakan sesuatu tentang orang lain yang tidak disukai orang tersebut bila dia mendengar pernyataan itu. Bergunjing adalah larangan keras dalam berbicara. Oleh Al-Qur-an orang yang suka menggunjing disamakan dengan orang yang memakan daging saudaranya sendiri. ( S. Al-Hujaraat 12.)
Wasiat Kesembilan; Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerjasama).
Imam Syahid menekankan bahwa prinsip dakwah Islam sejati adalah saling berkenalan.
Pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang”. Allah telah menciptakan manusia berjenis-jenis suku bangsa dan bahasanya, beraneka ragam latarbelakang hidupnya agar mereka saling kenal mengenal (Al Hujarat: 13). Untuk meraih hati orang lain pada langkah pertama adalah dengan memperkenalkan diri
dan mengenal orang lain. Dengan perkenalan itu maka jembatan antara hati kita dengan hatinya sudah tersambung… Setelah itu potensi untuk saling tolong menolong dan bekerjasama akan terbuka.
Wasiat Kesepuluh : Pekerjaan rumah (PR) kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.
Imam Syahid mengingatkan bahwa tugas para ikhwah yaitu agenda dakwah sangat banyak. Bahkan lebih banyak dari waktu yang tersedia. Umur dakwah ini lebih panjang dari umur para juru dakwah itu sendiri. Mereka tidak boleh menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata, disebabkan pekerjaan lain akan segera menyusul…
Karenanya ikhwah harus bekerja sama untuk saling memudahkan pekerjaan mereka,
sebagaimana sering dikemukakan Rasulullah saw., “ Permudahlah dan jangan dipersulit ”. Dalam gerakan dakwah kita harus saling melayani dan membantu mempermudah urusan saudara kita sehingga pekerjaan dakwah akan menjadi ringan dan menyenangkan. Wallahu a’lam
sumber : http://www.slideshare.net
Wasiat Pertama: Bangunlah segera untuk melaksanakan sholat apabila mendengar adzan walau bagaimanapun keadaanmu.
Wasiat ini mengandung perintah agar setiap Al-akh mendahulukan sholat lima waktu dari perkara lainnya. Karena sholat di awal waktu merupakan amal Islam yang paling utama sebagaimana dikemukakan Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam ketika ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah amal yang paling utama ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sholat pada waktunya”. Wasiat ini juga mengharuskan jamaah ikhwan untuk selalu menanti waktu-waktu sholat. Akan lebih utama bila seorang akh itu selalu dalam keadaan berwudlu beberapa saat sebelum adzan berkumandang sehingga dia dengan segera dapat mendatangi masjid dan sholat berjamaah. Al-Akh tidak boleh memprioritaskan hal lain selain dari waktu sholat ini.
Wasiat Kedua: Baca, telaah, dan dengarlah Al-Qur-an berdzikirlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada faedahnya.
Setiap akh diwajibkan untuk selalu berinteraksi dengan Kitabullah Al-Qur-an. Mereka wajib membacanya di mana ada kesempatan. Di setiap pertemuan yang diselenggarakan ikhwah hendaknya dimulai dengan membaca Al-Qur-an. Selain itu ikhwah juga diminta untuk menelaah atau mentadabburkan isi Kitabullah sesering mungkin. Ini bisa dilakukan dengan membaca Kitab-kitab tafsir atau buku-buku Manhaj Islam yang menguraikan nilai-nilai Al-Qur-an.
Bukankah Nabi mengatakan bahwa sebaik-baik ummat beliau adalah yang memperlajari dan mengajarkan Al-Qur-an. Imam Syahid juga mengingatkan agar waktu dimanfaatkan untuk berdzikir dalam segala keadaan. Surat-surat tertentu dan ayat-ayat pilihan biasa dapat dibaca dalam berbagai keadaan.
Disamping itu ada bacaan-bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan hauqallah yang sangat penting dilakukan dalam setiap keadaan ikhwah… Misalnya ketika berkendaraan, menunggu sesuatu, atau tengah diam… Ikhwah hendaknya tidak menyia-nyiakan waktu bagi hal-hal yang tidak bermanfaat karena di antara ciri orang-orang mukmin adalah “Alladzina hum anillaghwi mu’ridhuun” (Orang-orang yang menghindarkan diri dari perkataan atau perbuatan yang tidak ada manfaatnya.
Wasiat Keempat: Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang percakapan karena hal itu tidak akan mendatangkan kebaikan.
Imam Syahid mengingatkan para ikhwah untuk menjauhi perdebatan dan berdiskusi tentang hal-hal yang tak perlu. Ikhwah dianjurkan banyak bicara tetapi tentang hal-hal yang penting atau mendesak untuk dibicarakan… Perdebatan selamanya hanya melukai orang yang didebat karena setiap orang selalu berusaha mempertahankan pendapatnya kendati salah. Al-Qur-an sendiri mengingatkan kita dari bicara serampangan karena syaitan itu memecah belah manusia dari perkataan yang buruk. (S. Al-Isra: 53)
Wasiat Kelima: Jangan banyak tertawa, sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (berdzikir) adalah tenang dan tenteram.
Imam Syahid melarang para ikhwah banyak tertawa untuk memelihara dan menjaga kesucian hati mereka agar selalu berdzikir kepada Allah... Banyak tertawa bisa timbul karena ada yang membanyol, atau menceritakan sesuatu yang membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak. Biasanya tidak jauh dari mengejek dan menghina orang lain baik secara langsung atau tidak. Karena itulah Al-Imam mengingatkan bahaya orang-orang yang banyak tertawa dan sedikit menangis.
Wasiat Keenam: Jangan suka bergurau yang berlebih, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
Imam Syahid Hasan Al-Banna juga melarang para ikhwah banyak bercanda atau membanyol yang membuat orang lain tertawa baik dengan ucapan, cerita, atau tingkah laku yang lucu. Beliau menyatakan bahwa sikap pejuang Islam adalah bersungguh-sungguh atau serius sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur-an S. Al-Ankabuut ayat 69
Wasiat Ketujuh: Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal itu akan mengganggu dan menyakiti.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengingatkan para ikhwah agar memperhatikan adab berbicara di antaranya dengan merendahkan suara dari segi volume dan merendahkan hati dari segi isi pembicaraan. Islam memerintahkan ummatnya untuk memiliki kelembutan hati dan hal itu dimulai dari kelembutan dalam berbicara atau berdialog.
Wasiat Kedelapan: Jauhilah ghibah (menggunjing) atau menyakiti hati orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
Dalam wasiat ini Imam Syahid mengingatkan agar para ikhwah tidak menggunjingkan orang lain. Bergunjing adalah membicarakan sesuatu tentang orang lain yang tidak disukai orang tersebut bila dia mendengar pernyataan itu. Bergunjing adalah larangan keras dalam berbicara. Oleh Al-Qur-an orang yang suka menggunjing disamakan dengan orang yang memakan daging saudaranya sendiri. ( S. Al-Hujaraat 12.)
Wasiat Kesembilan; Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan taawun (kerjasama).
Imam Syahid menekankan bahwa prinsip dakwah Islam sejati adalah saling berkenalan.
Pepatah mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang”. Allah telah menciptakan manusia berjenis-jenis suku bangsa dan bahasanya, beraneka ragam latarbelakang hidupnya agar mereka saling kenal mengenal (Al Hujarat: 13). Untuk meraih hati orang lain pada langkah pertama adalah dengan memperkenalkan diri
dan mengenal orang lain. Dengan perkenalan itu maka jembatan antara hati kita dengan hatinya sudah tersambung… Setelah itu potensi untuk saling tolong menolong dan bekerjasama akan terbuka.
Wasiat Kesepuluh : Pekerjaan rumah (PR) kita sebenarnya lebih bertumpuk daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakan dan cepatlah diselesaikan.
Imam Syahid mengingatkan bahwa tugas para ikhwah yaitu agenda dakwah sangat banyak. Bahkan lebih banyak dari waktu yang tersedia. Umur dakwah ini lebih panjang dari umur para juru dakwah itu sendiri. Mereka tidak boleh menunda-nunda pekerjaan yang sudah ada di depan mata, disebabkan pekerjaan lain akan segera menyusul…
Karenanya ikhwah harus bekerja sama untuk saling memudahkan pekerjaan mereka,
sebagaimana sering dikemukakan Rasulullah saw., “ Permudahlah dan jangan dipersulit ”. Dalam gerakan dakwah kita harus saling melayani dan membantu mempermudah urusan saudara kita sehingga pekerjaan dakwah akan menjadi ringan dan menyenangkan. Wallahu a’lam
sumber : http://www.slideshare.net
Rabu, 08 Juli 2009
iman
M U K M I N...
CIRI KHAS SEORANG MUKMIN BERAKHLAK SBB :
1. KUAT DALAM BERAGAMA
2. TEGUH DALAM PENDIRIAN,TETAPI LEMBUT DALAM BERSIKAP
3. IMAN YANG DISERTAI DENGAN KEYAKINAN (AMAL PERBUATAN)
4. HAUS AKAN ILMU PENGETAHUAN
5. BELAS KASIHAN YANG DIBARENGI DENGAN ULURAN TANGAN DAN PERTOLONGAN SEBAGAI BUAH DARI RASA CINTA DAN BELAS KASIHAN
6. PENYANTUN YANG DISERTAI DENGAN PENGETAHUAN
7. HEMAT,SEKALIPUN BERKECUKUPAN
8. TIDAK MENAMPAKKAN KEMISKINANNYA
9. SELALU MENJAUHI SIKAP TAMAK
10.RAJIN BERUSAHA DENGAN CARA HALAL
11.BERTAQWA,DENGAN DISERTAI SIKAP ISTIQOMAH
12.BERSEMANGAT DALAM MENGERJAKAN AMAL KEBAIKAN
13.SELALU MENCEGAH DARI PERBUATAN YANG MUNKAR
14.BERSIKAP KASIH SAYANG TERHADAP ORANG YANG LEMAH
CIRI KHAS LAINNYA BILAMANA IA BERGAUL DENGAN YANG LAINNYA ADALAH SBB;
1. TIDAK PERNAH BERBUAT ZALIM TERHADAP ORANG YANG MEMBENCINYA
2. TIDAK PERNAH BERKHIANAT TERHADAP ORANG YANG IA CINTAI
3. TIDAK PERNAH MENYIA-NYIAKAN APA YANG DITITIPKAN KEPADANYA
4. TIDAK PERNAH DENGKI
5. TIDAK PERNAH MENCELA ORANG LAIN
6. TIDAK PERNAH MELAKNAT
7. SELALUI MENGAKUI PERKARA YANG HAK SEKALIPUN TIDAK ADA SAKSINYA
8. TIDAK PERNAH MEMANGGIL ORANG LAIN DENGAN NAMA JULUKAN YANG TIDAK DISUKAINYA
9. KHUSYUK DALAM SHALAT
10.BERGEGAS DALAM MENUNAIKAN ZAKAT HARTA BENDANYA
11.DALAM KEGUNCANGAN HIDUP IA BERSIKAP AGUNG (TERHORMAT)
12.DALAM KEMAKMURAN IA SELALU BANYAK BERSYUKUR
13.BERSIKAP QANA'AH TERHADAP APA YANG IA TERIMA
14.TIDAK PERNAH MENGAKUI SESUATU YANG DIMILIKINYA
15.TIDAK PERNAH MELAMPAUI BATAS KETIKA SEDANG MARAH
16.TIADA RASA KIKIR YANG DAPAT MENCEGAH DIRINYA DARI MELAKUKAN KEBAJIKAN YANG DIKEHENDAKINYA
17.BERGAUL DENGAN ORANG-ORANG YANG DIKETAHUI SIAPA MEREKA
18.DAN BERBICRA DENGAN MEREKA AGAR MEREKA DAPAT MENGERTI TENTANG MEREKA
19.JIKA IA DIANIAYA ATAU DIMUSUHI,IA BERSIKAP SABAR,HINGGA ALLAH YANG MAHA PEMURAH MENOLONGNYA
LUV
CIRI KHAS SEORANG MUKMIN BERAKHLAK SBB :
1. KUAT DALAM BERAGAMA
2. TEGUH DALAM PENDIRIAN,TETAPI LEMBUT DALAM BERSIKAP
3. IMAN YANG DISERTAI DENGAN KEYAKINAN (AMAL PERBUATAN)
4. HAUS AKAN ILMU PENGETAHUAN
5. BELAS KASIHAN YANG DIBARENGI DENGAN ULURAN TANGAN DAN PERTOLONGAN SEBAGAI BUAH DARI RASA CINTA DAN BELAS KASIHAN
6. PENYANTUN YANG DISERTAI DENGAN PENGETAHUAN
7. HEMAT,SEKALIPUN BERKECUKUPAN
8. TIDAK MENAMPAKKAN KEMISKINANNYA
9. SELALU MENJAUHI SIKAP TAMAK
10.RAJIN BERUSAHA DENGAN CARA HALAL
11.BERTAQWA,DENGAN DISERTAI SIKAP ISTIQOMAH
12.BERSEMANGAT DALAM MENGERJAKAN AMAL KEBAIKAN
13.SELALU MENCEGAH DARI PERBUATAN YANG MUNKAR
14.BERSIKAP KASIH SAYANG TERHADAP ORANG YANG LEMAH
CIRI KHAS LAINNYA BILAMANA IA BERGAUL DENGAN YANG LAINNYA ADALAH SBB;
1. TIDAK PERNAH BERBUAT ZALIM TERHADAP ORANG YANG MEMBENCINYA
2. TIDAK PERNAH BERKHIANAT TERHADAP ORANG YANG IA CINTAI
3. TIDAK PERNAH MENYIA-NYIAKAN APA YANG DITITIPKAN KEPADANYA
4. TIDAK PERNAH DENGKI
5. TIDAK PERNAH MENCELA ORANG LAIN
6. TIDAK PERNAH MELAKNAT
7. SELALUI MENGAKUI PERKARA YANG HAK SEKALIPUN TIDAK ADA SAKSINYA
8. TIDAK PERNAH MEMANGGIL ORANG LAIN DENGAN NAMA JULUKAN YANG TIDAK DISUKAINYA
9. KHUSYUK DALAM SHALAT
10.BERGEGAS DALAM MENUNAIKAN ZAKAT HARTA BENDANYA
11.DALAM KEGUNCANGAN HIDUP IA BERSIKAP AGUNG (TERHORMAT)
12.DALAM KEMAKMURAN IA SELALU BANYAK BERSYUKUR
13.BERSIKAP QANA'AH TERHADAP APA YANG IA TERIMA
14.TIDAK PERNAH MENGAKUI SESUATU YANG DIMILIKINYA
15.TIDAK PERNAH MELAMPAUI BATAS KETIKA SEDANG MARAH
16.TIADA RASA KIKIR YANG DAPAT MENCEGAH DIRINYA DARI MELAKUKAN KEBAJIKAN YANG DIKEHENDAKINYA
17.BERGAUL DENGAN ORANG-ORANG YANG DIKETAHUI SIAPA MEREKA
18.DAN BERBICRA DENGAN MEREKA AGAR MEREKA DAPAT MENGERTI TENTANG MEREKA
19.JIKA IA DIANIAYA ATAU DIMUSUHI,IA BERSIKAP SABAR,HINGGA ALLAH YANG MAHA PEMURAH MENOLONGNYA
LUV
ibu
IBU
KETIKA AKU MERINDUKANMU
KADANG AKU HANYA BISA
MENULISKAN DALAM SELEMBAR
KERTAS YANG TAK PERNAH TAU
ISI HATIKU,,,,,,,,,,,,,,,
ANDAI IBU DISAMPINGGKU HARI INI
DIA PSTI SELALU MENASEHATIKU
AGAR AKU TAK PERNAH PUTUS ASA
DAN TERUS SEMANGGAT,,,,,
IBU,,,,,,
HANYA DISAMPINGGMU AKU
SELALU MERASA NYAMAN DAN DAMAI
AKU TAK KUASA JAUH DARI IBU
AKU SUNGGUH SANGGAT SAYANG IBU,,,,
DISINI AKU MENULIS SAMBIL MENETESKAN
AIR MATA YANG MEMBASAHI TANGANKU…
KARENA AKU CUMAN BISA MENGUNGGKAPKAN
KERINDUANKU PADA SELEMBAR KERTAS INI
ANAKMU DISINI SELALU MERINDUKANMU,,,IBU(MW)
KETIKA AKU MERINDUKANMU
KADANG AKU HANYA BISA
MENULISKAN DALAM SELEMBAR
KERTAS YANG TAK PERNAH TAU
ISI HATIKU,,,,,,,,,,,,,,,
ANDAI IBU DISAMPINGGKU HARI INI
DIA PSTI SELALU MENASEHATIKU
AGAR AKU TAK PERNAH PUTUS ASA
DAN TERUS SEMANGGAT,,,,,
IBU,,,,,,
HANYA DISAMPINGGMU AKU
SELALU MERASA NYAMAN DAN DAMAI
AKU TAK KUASA JAUH DARI IBU
AKU SUNGGUH SANGGAT SAYANG IBU,,,,
DISINI AKU MENULIS SAMBIL MENETESKAN
AIR MATA YANG MEMBASAHI TANGANKU…
KARENA AKU CUMAN BISA MENGUNGGKAPKAN
KERINDUANKU PADA SELEMBAR KERTAS INI
ANAKMU DISINI SELALU MERINDUKANMU,,,IBU(MW)
Senin, 29 Juni 2009
baca...
Perintah membaca merupakan perintah yang paling berharga bagi perkembangan kebudayaan dan peradaban umat manusia. Karena, membaca merupakan jalan yang mengantar manusia mencapai derajat kemanusiaannya yang sempurna, sebagaimanajanji Allah swt.
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu dengan beberapa derajat yang tinggi”
Sehingga, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa ‘membaca’ adalah syarat utama guna membangun peradaban. Dan bila diakui bahwa semakin luas pembacaan semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Maka uasaha untuk menggalakkan budaya membaca adalah hal yang sangat urgen untuk selalu dikampanyekan dan diusahakan. Maka, tidak mustahil jika pada suatu ketika ‘manusia’ akan didefinisikan sebagai ‘makhluk membaca’, suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi-definisi lainnya semacam ‘makhluk sosial’ atau ‘makhluk berfikir’.
Sejarah umat manusia, secara umum dapat dibagi dalam dua priode uatama: ’sebelum penemuan tulis-baca’ dan ‘priode sesudahnya’ sekitar lima ribu tahun yang lalu. Dengan ditemukannya tulis-baca, peradaban manusia tidaklah merambah jalan dan merangkak-rangkak, tetapi mereka telah berhasil melahirkan tidak kurang dari 27 peradaban dari peradaban Sumaris sampai peradaban Amerika masa kini. Peradaban yang datang mempelajari peradaban yang lalu dari apa yang ditulis oleh generasi yang lalu dan dapat dibaca oleh generasi yang kemudian. Manusia tidak lagi memulai dari titik nol, berkat kemampuan tulis-baca itu.
Kejayaan peradaban romawi, peradaban Islam, peradaban Eropa saat ini tentunya semua dibangun dari tradisi membaca dan menulis. Beribu-ribu karya intelektual serta penemuan-penemuan yang original yang muncul pada zamannya. Intelektual bukanlah komunitas manusia yang hanya bergelut dengan tulis menulis, tetapi lewat berbagai macam eksperimentasi sehingga melahirkan suatu teori baru, begitu seterusnya hingga kini.
Tugas sebagai ‘Abd lillah dan khalifatullah fi al-ardh yang diemban oleh makhluk manusia adalah merupakan konsekuensi dari potensi keilmuan yang dianugerahkan Allah kepada manusia, sekaligus sebagai persyaratan mutlak bagi kesempurnaan pelaksanaan kedua tugas tersebut. Dengan ilmu yang diajarkan oleh Allah kepada (Adam) manusia, ia memiliki kelebihan dari malaikat, yangtadinya meragukan kemampuan manusia untuk membangun peradaban. Dan dengan ibadah yang didasari oleh ilmu yang benar, maka manusia menduduki tempat terhormat, sejajar bahkan dapat melebihi kedudukan umumnya malaikat. Ilmu, baik yang kasby (acquired knowledge) maupun yang ladunny (abadi, perennial), tidak dapat dicapai tanpa terlebih dahulu melakukan qira’at - bacaan dalam arti yang luas.
Kekhalifahan menuntut hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya, dengan alam serta hubungan dengan Allah. Kekhalifahan menuntut juga kearifan. Karena, dalam kaitannya dengan alam, kekhalifahan mengharuskan adanya bimbingan terhadap makhluk agar mampu mencapai tujuan penciptaannya. Untuk maksud tersebut, dibutuhkan pengenalan terhadap alam raya. Pengenalan itu tidak akan dapat tercapai kalau tanpa usaha qira’at (membaca, menelaah, mengkaji, dan sebagainya).
Demikianlah, Iqra’ merupakan syarat pertama dan utama bagi keberhasilan manusia. Berdasarkan hal tersebut, tidaklah mengherankan jika ia menjadi tuntunan pertama yang diberikan oleh Allah swt. kepada manusia
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu dengan beberapa derajat yang tinggi”
Sehingga, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa ‘membaca’ adalah syarat utama guna membangun peradaban. Dan bila diakui bahwa semakin luas pembacaan semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya. Maka uasaha untuk menggalakkan budaya membaca adalah hal yang sangat urgen untuk selalu dikampanyekan dan diusahakan. Maka, tidak mustahil jika pada suatu ketika ‘manusia’ akan didefinisikan sebagai ‘makhluk membaca’, suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi-definisi lainnya semacam ‘makhluk sosial’ atau ‘makhluk berfikir’.
Sejarah umat manusia, secara umum dapat dibagi dalam dua priode uatama: ’sebelum penemuan tulis-baca’ dan ‘priode sesudahnya’ sekitar lima ribu tahun yang lalu. Dengan ditemukannya tulis-baca, peradaban manusia tidaklah merambah jalan dan merangkak-rangkak, tetapi mereka telah berhasil melahirkan tidak kurang dari 27 peradaban dari peradaban Sumaris sampai peradaban Amerika masa kini. Peradaban yang datang mempelajari peradaban yang lalu dari apa yang ditulis oleh generasi yang lalu dan dapat dibaca oleh generasi yang kemudian. Manusia tidak lagi memulai dari titik nol, berkat kemampuan tulis-baca itu.
Kejayaan peradaban romawi, peradaban Islam, peradaban Eropa saat ini tentunya semua dibangun dari tradisi membaca dan menulis. Beribu-ribu karya intelektual serta penemuan-penemuan yang original yang muncul pada zamannya. Intelektual bukanlah komunitas manusia yang hanya bergelut dengan tulis menulis, tetapi lewat berbagai macam eksperimentasi sehingga melahirkan suatu teori baru, begitu seterusnya hingga kini.
Tugas sebagai ‘Abd lillah dan khalifatullah fi al-ardh yang diemban oleh makhluk manusia adalah merupakan konsekuensi dari potensi keilmuan yang dianugerahkan Allah kepada manusia, sekaligus sebagai persyaratan mutlak bagi kesempurnaan pelaksanaan kedua tugas tersebut. Dengan ilmu yang diajarkan oleh Allah kepada (Adam) manusia, ia memiliki kelebihan dari malaikat, yangtadinya meragukan kemampuan manusia untuk membangun peradaban. Dan dengan ibadah yang didasari oleh ilmu yang benar, maka manusia menduduki tempat terhormat, sejajar bahkan dapat melebihi kedudukan umumnya malaikat. Ilmu, baik yang kasby (acquired knowledge) maupun yang ladunny (abadi, perennial), tidak dapat dicapai tanpa terlebih dahulu melakukan qira’at - bacaan dalam arti yang luas.
Kekhalifahan menuntut hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya, dengan alam serta hubungan dengan Allah. Kekhalifahan menuntut juga kearifan. Karena, dalam kaitannya dengan alam, kekhalifahan mengharuskan adanya bimbingan terhadap makhluk agar mampu mencapai tujuan penciptaannya. Untuk maksud tersebut, dibutuhkan pengenalan terhadap alam raya. Pengenalan itu tidak akan dapat tercapai kalau tanpa usaha qira’at (membaca, menelaah, mengkaji, dan sebagainya).
Demikianlah, Iqra’ merupakan syarat pertama dan utama bagi keberhasilan manusia. Berdasarkan hal tersebut, tidaklah mengherankan jika ia menjadi tuntunan pertama yang diberikan oleh Allah swt. kepada manusia
Minggu, 28 Juni 2009
glikosida
GLIKOSIDA
Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang
termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman
glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang
mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya. udara panas dan teroksidasi)
Pengertian GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. senyawa, Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin ), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine ), jembatan sulfur (S-,adenosine), jembatan belerang(S - glikosida, sinigrin ), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin ). glikosida, sinigrin), Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebutsebagai aglikon atau genin. sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
1.
STRUKTUR DAN BIOSINTESIS GLIKOSIDA
Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan gula, maka glikosida ini disebut hollosida, , sedang kalau bukan gula disebut heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari heterosida umumnya terdiri dari dua bagian yang penting. terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah reaksi
umum bagaimana bagian gula terikat dengan bagian agliko,
diperkirakan reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologik. Ini Ini kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail tentang jalannya reaksi biosintesa untuk berbagai jenis aglikon yang akanmenyusun glikosida. menyusun glikosida. Hasil-hasil penyelidikan telah menunjukkan bahwa jalan reaksi utama dari pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer) utama dari pembentukan gugusan uridilil dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil transferase (a) dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba. mikroba. Sedang gula fosfatnya dapatpentosa, heksosa dan turunan gula lainnya Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan Reaksi pada tingkatberikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer) glikolisis adalah transferase gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk glikosida
UTP + Gula-l-fosfat UTP + Gula-l-fosfat UDP – gula + PP UDP - gula + PP 1 1 UDP – Gula + akseptor UDP - Gula + akseptor Akseptor – gula + UDP Akseptor - gula + UDP
(glikosida) (glikosida) Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan
bekerja untuk memindahkan gula lain sehingga terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman yang mengandung glikosida lainnya membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari glikosidanya reaksi yang sama.
AGLIKON
Aglikon dari glikosida terdiri dari banyak jenis senyawa kimiawi. Senyawa-senyawa tersebut meliputi senyawa-senyawa alkoholik fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan
steroid. steroid. Meskipun demikian glikosida tanaman yang pada waktu ini
banyak digunakan secara medisinal kebanyakan mempunyai aglikon
steroid, flavonoid atau antrasen. steroid, flavonoid atau antrasen. Ini tidak berarti bahwa glikosida laintidak penting, hanya yang digunakan untuk pengobatan lebih sedikit.
JENIS-JENIS Gula
Glikosida sering diberi nama sesuai bagian gula yang menempel didalamnya dengan menambahkan kata oksida., Sebagai contoh,
glikosida yang mengandung glukosa disebut glukosida, mengandung arabinosa disebut arabinosida, disebut arabinosida, yang mengandung galakturonat disebut galakturonosida, dan seterusnya. galakturonat disebut galakturonosida, dan seterusnya.
Gula yang sering menempel pada glikosida adalah β-D-glukosa. Meskipun demikian ada juga beberapa gula jenis lain yang dijumpai menempel pada glikosida misalnya ramnosa, digitoksosa dan menempel pada glikosida misalnya ramnosa, dan digitoksosa
simarosa. simarosa. Bagian aglikon atau genin terdiri dari berbagai macam senyawa organik, misalnya triterpena, steroid, antrasena, ataupun senyawa organik, senyawa-senyawa yang mengandung gugus fenol, alkohol, aldehid, keton dan ester. keton dan ester.
Secara kimiawi, glikosida adalah senyawa asetal dengan satu Secara kimiawi, gugus hidroksi dari gula yang mengalami kondensasi dengan hidroksi dari komponen bukan gula. Sementara gugus hidroksi yang kedua mengalami kondensasi di dalam molekul gula itu sendiri
membentuk lingkaran oksida. Oleh karena itu gula terdapat dalam dua konformasi, yaitu bentuk alfa dan bentuk beta maka bentuk
glikosidanya secara teoritis juga memiliki bentuk alfa dan bentuk beta. glikosidanya secara teoritis juga memiliki bentuk Alfa dan bentuk beta.
Namun dalam tanaman ternyata hanya glikosida bentuk beta saja yang
terkandung didalamnya. . Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa kenyataan bahwa
emulsion dan enzim alami lain hanya mampu menghidrolisis glikosida emulsi alami dan enzim lain yang ada pada bentuk beta. yang ada pada bentuk beta
GLIKOSIDA SAPONIN
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. sapogenin. Glikosida saponin bisa berupa saponin steroid maupun saponin triterpenoid. saponin triterpenoid.
Saponin adalah segolongan senyawa glikosida yang mempunyai struktur steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat Struktur mempunyai steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat
membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok. membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok.
Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan menusuk dan
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap menyebabkan selaput lendir. selaput lendir. Saponin juga bisa bersifat menghancurkan Butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. ikan.
Saponin bila terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. disebut sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dan dipelajari dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dipelajari dan dimurnikan
lebih lanjut. . Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali Saponin yang Berpotensi
disebut sebagai sapotoksin.
Menurut SOBOTKA
1. 1. Saponin merupakan turunan dari hidrokarbon yang jenuh dari yang jenuh dari siklopentano perhidrofenantren
2. 2. Juga dapat merupakan turunan yang tak jenuh dari siklopentano perhidrofenantren.perhidrofenantren.
Struktur kimiawi Berdasarkan struktur aglikonnya (sapogeninnya), dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipe steroid dan tipe triterpenoid. triterpenoid. Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik atom C-3 dan memiliki asal usul biogenetika yang sama lewat asam atom mevalonat dan satuan-satuan isoprenoid.
SAPONIN
Glycone Glycone
Aglicone Aglicone
Sugar Gula
Sapogenin Sapogenin
1. 1. glukosa glukosa
2. 2. arabinosa arabinosa
Neutral Netral
Acid Asam
3. 3. xylose xylose
Saponine Saponine
4. 4. glucuronic acid glucuronic asam
Steroide Steroide
Triterpenoide Triterpenoide
BIOSINTESIS GLIKOSIDA SAPONIN
Berdasarkan Struktur aglikon maka dari glikosida dan saponin dapat dibagi 2 golongan yaitu saponin netral yang berasal dari dapat dibagi 2 golongan yaitu saponin netral yang berasal dari
steroid dengan rantai samping spiroketal dan saponin asam yang steroid dengan rantai samping spiroketal dan sapon. Struktur mempunyai triterpenoid. Biosintesa saponin triterpenoid
lebih kurang diketahui bila dibandingkan dengan saponin steroid lebih kurang diketahui bila Dibandingkan dengan saponin steroid tetapi dapat dikatakan bahwa keduanya mempunyai tidak
yang sama yaitu yang berasal dari asetat dan mevalonat
samping terbentuk sesudah terbentuknya squalen. Sebagian terjadi Sebagian terjadi
inti steroid spiroketal dan yang lain membentuk triterpenoid Inti spiroketal steroid dan yang lain membentuk triterpenoid
pentasiklik. pentasiklik. Gugus gulanya dapat berdiri 1 – 55 gula dan dalam Gugus gulanya dapat berdiri 1 - 55 dan gula dalam
beberapa hal aglikon tak diikat dengan gula tetapi dengan asam beberapa hal aglikon tak diikat dengan gula tetapi dengan asam
uronat.
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid. steroid. Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena
Struktur Kimiawi
Secara kimiawi bentuk struktur glikosida jantung sangat mirip dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada posisi tiga dari inti steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid Inti dari posisi tiga steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe bufadienolida. bufadienolida. Tipe kardenolida merupakan steroid yang
Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang
termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman
glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang
mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya. udara panas dan teroksidasi)
Pengertian GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. senyawa, Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin ), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine ), jembatan sulfur (S-,adenosine), jembatan belerang(S - glikosida, sinigrin ), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin ). glikosida, sinigrin), Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebutsebagai aglikon atau genin. sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
1.
STRUKTUR DAN BIOSINTESIS GLIKOSIDA
Apabila bagian aglikon dari suatu glikosida juga merupakan gula, maka glikosida ini disebut hollosida, , sedang kalau bukan gula disebut heterosida. Pembicaraan tentang biosintesa dari heterosida umumnya terdiri dari dua bagian yang penting. terdiri dari dua bagian yang penting. Yang pertama adalah reaksi
umum bagaimana bagian gula terikat dengan bagian agliko,
diperkirakan reaksi transfer ini sama pada semua sistem biologik. Ini Ini kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan secara mendetail tentang jalannya reaksi biosintesa untuk berbagai jenis aglikon yang akanmenyusun glikosida. menyusun glikosida. Hasil-hasil penyelidikan telah menunjukkan bahwa jalan reaksi utama dari pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer) utama dari pembentukan gugusan uridilil dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil transferase (a) dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba. mikroba. Sedang gula fosfatnya dapatpentosa, heksosa dan turunan gula lainnya Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan Reaksi pada tingkatberikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer) glikolisis adalah transferase gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk glikosida
UTP + Gula-l-fosfat UTP + Gula-l-fosfat UDP – gula + PP UDP - gula + PP 1 1 UDP – Gula + akseptor UDP - Gula + akseptor Akseptor – gula + UDP Akseptor - gula + UDP
(glikosida) (glikosida) Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan
bekerja untuk memindahkan gula lain sehingga terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman yang mengandung glikosida lainnya membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari glikosidanya reaksi yang sama.
AGLIKON
Aglikon dari glikosida terdiri dari banyak jenis senyawa kimiawi. Senyawa-senyawa tersebut meliputi senyawa-senyawa alkoholik fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan
steroid. steroid. Meskipun demikian glikosida tanaman yang pada waktu ini
banyak digunakan secara medisinal kebanyakan mempunyai aglikon
steroid, flavonoid atau antrasen. steroid, flavonoid atau antrasen. Ini tidak berarti bahwa glikosida laintidak penting, hanya yang digunakan untuk pengobatan lebih sedikit.
JENIS-JENIS Gula
Glikosida sering diberi nama sesuai bagian gula yang menempel didalamnya dengan menambahkan kata oksida., Sebagai contoh,
glikosida yang mengandung glukosa disebut glukosida, mengandung arabinosa disebut arabinosida, disebut arabinosida, yang mengandung galakturonat disebut galakturonosida, dan seterusnya. galakturonat disebut galakturonosida, dan seterusnya.
Gula yang sering menempel pada glikosida adalah β-D-glukosa. Meskipun demikian ada juga beberapa gula jenis lain yang dijumpai menempel pada glikosida misalnya ramnosa, digitoksosa dan menempel pada glikosida misalnya ramnosa, dan digitoksosa
simarosa. simarosa. Bagian aglikon atau genin terdiri dari berbagai macam senyawa organik, misalnya triterpena, steroid, antrasena, ataupun senyawa organik, senyawa-senyawa yang mengandung gugus fenol, alkohol, aldehid, keton dan ester. keton dan ester.
Secara kimiawi, glikosida adalah senyawa asetal dengan satu Secara kimiawi, gugus hidroksi dari gula yang mengalami kondensasi dengan hidroksi dari komponen bukan gula. Sementara gugus hidroksi yang kedua mengalami kondensasi di dalam molekul gula itu sendiri
membentuk lingkaran oksida. Oleh karena itu gula terdapat dalam dua konformasi, yaitu bentuk alfa dan bentuk beta maka bentuk
glikosidanya secara teoritis juga memiliki bentuk alfa dan bentuk beta. glikosidanya secara teoritis juga memiliki bentuk Alfa dan bentuk beta.
Namun dalam tanaman ternyata hanya glikosida bentuk beta saja yang
terkandung didalamnya. . Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa kenyataan bahwa
emulsion dan enzim alami lain hanya mampu menghidrolisis glikosida emulsi alami dan enzim lain yang ada pada bentuk beta. yang ada pada bentuk beta
GLIKOSIDA SAPONIN
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. sapogenin. Glikosida saponin bisa berupa saponin steroid maupun saponin triterpenoid. saponin triterpenoid.
Saponin adalah segolongan senyawa glikosida yang mempunyai struktur steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat Struktur mempunyai steroid dan mempunyai sifat-sifat khas dapat
membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok. membentuk larutan koloidal dalam air dan membui bila dikocok.
Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan menusuk dan
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap menyebabkan selaput lendir. selaput lendir. Saponin juga bisa bersifat menghancurkan Butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. ikan.
Saponin bila terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. disebut sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dan dipelajari dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dipelajari dan dimurnikan
lebih lanjut. . Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali Saponin yang Berpotensi
disebut sebagai sapotoksin.
Menurut SOBOTKA
1. 1. Saponin merupakan turunan dari hidrokarbon yang jenuh dari yang jenuh dari siklopentano perhidrofenantren
2. 2. Juga dapat merupakan turunan yang tak jenuh dari siklopentano perhidrofenantren.perhidrofenantren.
Struktur kimiawi Berdasarkan struktur aglikonnya (sapogeninnya), dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipe steroid dan tipe triterpenoid. triterpenoid. Kedua senyawa ini memiliki hubungan glikosidik atom C-3 dan memiliki asal usul biogenetika yang sama lewat asam atom mevalonat dan satuan-satuan isoprenoid.
SAPONIN
Glycone Glycone
Aglicone Aglicone
Sugar Gula
Sapogenin Sapogenin
1. 1. glukosa glukosa
2. 2. arabinosa arabinosa
Neutral Netral
Acid Asam
3. 3. xylose xylose
Saponine Saponine
4. 4. glucuronic acid glucuronic asam
Steroide Steroide
Triterpenoide Triterpenoide
BIOSINTESIS GLIKOSIDA SAPONIN
Berdasarkan Struktur aglikon maka dari glikosida dan saponin dapat dibagi 2 golongan yaitu saponin netral yang berasal dari dapat dibagi 2 golongan yaitu saponin netral yang berasal dari
steroid dengan rantai samping spiroketal dan saponin asam yang steroid dengan rantai samping spiroketal dan sapon. Struktur mempunyai triterpenoid. Biosintesa saponin triterpenoid
lebih kurang diketahui bila dibandingkan dengan saponin steroid lebih kurang diketahui bila Dibandingkan dengan saponin steroid tetapi dapat dikatakan bahwa keduanya mempunyai tidak
yang sama yaitu yang berasal dari asetat dan mevalonat
samping terbentuk sesudah terbentuknya squalen. Sebagian terjadi Sebagian terjadi
inti steroid spiroketal dan yang lain membentuk triterpenoid Inti spiroketal steroid dan yang lain membentuk triterpenoid
pentasiklik. pentasiklik. Gugus gulanya dapat berdiri 1 – 55 gula dan dalam Gugus gulanya dapat berdiri 1 - 55 dan gula dalam
beberapa hal aglikon tak diikat dengan gula tetapi dengan asam beberapa hal aglikon tak diikat dengan gula tetapi dengan asam
uronat.
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid. steroid. Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena
Struktur Kimiawi
Secara kimiawi bentuk struktur glikosida jantung sangat mirip dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada posisi tiga dari inti steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid Inti dari posisi tiga steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe bufadienolida. bufadienolida. Tipe kardenolida merupakan steroid yang
Sabtu, 27 Juni 2009
my brother
My brother
Entah kenapa aku merasa sangat takut
Akan kehilangan anggota keluargaku
Tapi mana munggkin ,,,,,,
Aku gak munggkin menahan dan melarang
Kebahagiaannya
Aku ,,,aku sanggat mersa takuat akan kehilangan dia
Aku takut klo dia pasti ga seperti dahulu lagi
Klo uda nikah nantinya,,
Entah kenapa aku merasa ga sanggup melepas semua anggota
Keluargaku,,,satupun….
Meski itu harus,,,,,,,,,
Tapi sungguh berat bagiku untuk berpisah
Ak yakin klo nantinya kami terpisah kami
Gakan pernah lagi seperti dahulu
Aku takut merasa kehilangan kasih saying
Mereka terutama abang aku,,,
Aku tau dia juga akna mengorbankan
Segalanya bagiku selama
Dia masi kuas dan belum
Terpisah dari kami……
Aku sungguh merasa sanggat sedih
Andai kami kan tetap bersama
Aku merasa kan selalu tertawa
Bahagia
Entah kenapa aku merasa sangat takut
Akan kehilangan anggota keluargaku
Tapi mana munggkin ,,,,,,
Aku gak munggkin menahan dan melarang
Kebahagiaannya
Aku ,,,aku sanggat mersa takuat akan kehilangan dia
Aku takut klo dia pasti ga seperti dahulu lagi
Klo uda nikah nantinya,,
Entah kenapa aku merasa ga sanggup melepas semua anggota
Keluargaku,,,satupun….
Meski itu harus,,,,,,,,,
Tapi sungguh berat bagiku untuk berpisah
Ak yakin klo nantinya kami terpisah kami
Gakan pernah lagi seperti dahulu
Aku takut merasa kehilangan kasih saying
Mereka terutama abang aku,,,
Aku tau dia juga akna mengorbankan
Segalanya bagiku selama
Dia masi kuas dan belum
Terpisah dari kami……
Aku sungguh merasa sanggat sedih
Andai kami kan tetap bersama
Aku merasa kan selalu tertawa
Bahagia
Langganan:
Postingan (Atom)